Selasa, 29 September 2015

Ekonomi Karya Ilmiah

 Analisis pertama yaitu tentang Mata Uang Global

Mata uang Yuan kini semakin dekat menjadi mata uang global setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi dukungan saat bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Wasihington DC.
Tujuan Obama memberi dukungan itu adalah untuk mempercepat finansial.
Saat ini IMF mempertimbangkan Yuan masuk ke spesial drawing right (SDR).



 Analilis kedua yaitu tentang Harga Lelang Turun, Rendemen Naik

Harga gula lelang terus menurun beberapa pekan terakhir. Pekan lalu harga gula lelang berkisar Rp. 9.250/kg. Pekan sebelumnya harga gula lelang mencapai Rp. 9.400 - Rp. 9.500/kg. Harga itu juga turun jika dibandingkan dengan sebulan lalu yang menyentuh Rp. 9.700/kg. Harga gula turun karena jumlah produksi terus bertambah. Meski harga gula terus turun, petanimasih diuntungkan dengan rendemen tinggi. Kenaikan rendemen disebabkan tebu makin kering, karena itu kandungan air menurun. Karena itu, ketika harga turun dan rendemen naik, petani tetap merasakan keuntungan sama saat harga tinggi meski rendemen rendah.



 Analisis ketiga yaitu tentang Elpiji 5,5 Kg Masuk Segmen Premium

PT Pertamina menghadirkan varian baru tabung elpiji. Rencananya, BUNM energi itu bakal memasukan elpiji 5,5kg tersebut dalam brand Bright Gas, merek pertamina yang ditujukan pada segmen premium. Tabung ini memiliki kelebihan pada katupnya, bila salah satu katupnya rusak gas tidak akan langsung keluar dari tabung. Katup kedua akan melakukan tugasnya menahan gas bocor tersebut. Yang berarti tabung ini memiliki katup pengaman ganda yang membuatnya lebih aman dari kebocoran. Rencana awal untuk merilis elpiji 5,5kg pada Oktober belum berubah, harganya berkisar Rp. 75.000/tabung. Harapan dari produk tersebut agar bisa meringankan keuangan pemerintah.



 Analisis keempat yaitu tentang Hindari Paranoid Hadapi MEA 2015

Tahun ini masyarakat ekonomi ASEAN bakal berlaku. Pada semester pertama 2015, tercatat ekspor ke negara-negar ASEAN, Jepang dan Tiongkok mencapai 46,75%. Itu tidak terpaut jauh dengan negara-negara lain yang mencapai 53,25%. Peluang generasi mudah Indonesia masih besar karena dikenal punya kreatifitas dan kemampuan menciptakan produk-produk baru. Terutama yang berbasis pada budaya lokal. Anak-anak muda terutama Mahasiswa bisa lebih tajam saat menghadapi MEA kalau menguasai ilmu itu. Tidak hanya menjadi pengguna ponsel, tapi juga menjadi developer. Program pengembangan kewirausahaan akan dilakukan melalui penumbuhan wirausaha industri di daerah tertinggal dan daerah potensial.


 
Analisis kelima yaitu tentang Penerimaan Bea Cukai Masih Seret

Hampir akhir tahun, bukan hanya penerimaan pajak yang seret. Penerimaan kepabean dan cukai pun ikut tertekan. Penerimaan kepabean dan cukai hingga 15 September 2015 baru 54,9% dari target APBN-P 2015. Realisasi itu turun 5,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Terjadi peningkatan ilegal yang mencapai 11,7%. Pihaknya menilai daya beli masyarakat juga menurun akibat perlambatan ekonomi. Masyarakat beralih ke rokok yang harganya lebih murah, rendahnya penerimaan cukai dari hasil tembakau tersebut harus menjadi perhatian pemerintah.





Email : hedisyukro@gmail.com
Line : ahedisyukro